sierra-barter – Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin oleh Elon Musk sedang berupaya untuk mendapatkan akses ke sistem data wajib pajak yang sangat sensitif di Internal Revenue Service (IRS). Langkah ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pejabat pemerintah dan ahli privasi, yang memperingatkan bahwa memberikan akses kepada operasi politik terhadap informasi pribadi semacam itu bisa sangat berbahaya.
DOGE berargumen bahwa akses langsung ke sistem IRS diperlukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki “pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan” yang telah lama tertanam dalam sistem pemerintah yang rusak. “Pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan telah tertanam dalam sistem kami yang rusak selama bertahun-tahun. Diperlukan akses langsung ke sistem untuk mengidentifikasi dan memperbaikinya,” kata juru bicara Gedung Putih, Harrison Fields, dalam sebuah pernyataan kepada CNN.
Salah satu sistem yang diminta untuk diakses oleh DOGE adalah Integrated Data Retrieval System (IDRS) slot jepang, yang digunakan oleh karyawan IRS untuk mengakses akun wajib pajak tertentu dan informasi perbankan mereka. Sistem ini berisi informasi keuangan yang sangat sensitif, termasuk nomor jaminan sosial, informasi rekening bank, alamat, pengembalian pajak, dan data pribadi lainnya
Akses ke IDRS sangat terbatas dan hanya diberikan kepada karyawan yang berwenang untuk melakukan tugas resmi tertentu. Karyawan IRS dilarang mengakses file mereka sendiri atau file milik pasangan, teman, kerabat, rekan kerja, atau siapa pun dengan siapa mereka memiliki hubungan pribadi atau bisnis. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat mengakibatkan pemecatan, denda, atau hukuman penjara hingga satu tahun.
Langkah DOGE ini telah mengundang reaksi keras dari para pejabat pemerintah dan ahli privasi. Beberapa anggota Kongres, termasuk perwakilan Jimmy Gomez dari Partai Demokrat, telah menyuarakan keprihatinan mereka. “Ini adalah peringatan keras bahwa Musk telah mengejar informasi keuangan pribadi Anda sejak awal. Tindakannya ilegal dan merupakan pengambilalihan kekuasaan yang nyata,” tulis Gomez di media sosial.
Selain itu, langkah ini juga menghadapi tantangan hukum. Pada awal Februari 2025, 19 jaksa agung negara bagian menggugat untuk memblokir administrasi Trump dari memberikan akses kepada pejabat politik dan “karyawan pemerintah khusus” ke sistem pembayaran Departemen Keuangan. Gugatan ini sementara berhasil setelah hakim federal mengeluarkan perintah pembatasan sementara.
Hingga saat ini, akses ke sistem IRS belum diberikan kepada DOGE. Gavin Kliger, seorang insinyur perangkat lunak yang bekerja di bawah DOGE, diharapkan akan diberikan akses “segera” dan akan ditempatkan di IRS selama setidaknya 120 hari. Namun, hingga Minggu malam, akses tersebut belum diberikan.
Upaya DOGE untuk mengakses data wajib pajak yang sangat sensitif di IRS menimbulkan pertanyaan serius tentang privasi dan keamanan data pribadi warga Amerika. Langkah ini juga menunjukkan ketegangan yang meningkat antara transparansi dan keamanan dalam administrasi pemerintahan. Bagaimana situasi ini akan berkembang selanjutnya masih harus dilihat, tetapi jelas bahwa ini akan menjadi topik perdebatan yang intens dalam beberapa waktu ke depan.