Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem, kembali slot depo 5k menegaskan posisi tegas kelompok perlawanan terhadap segala bentuk tekanan yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat.
Konteks Ketegangan di Timur Tengah
Di tengah situasi ini, Sheikh Qassem tampil sebagai salah satu suara paling lantang yang mengkritik hegemoni AS dan kebrutalan Israel. Dalam pidato-pidato publiknya, ia menyebut bahwa tekanan militer, ekonomi, maupun politik tidak akan mampu melemahkan semangat perlawanan.
Prinsip Perlawanan: Jalan Menuju Pembebasan
Sheikh Qassem menegaskan bahwa perlawanan bukanlah proyek jangka pendek, melainkan sebuah jalan panjang yang membutuhkan pengorbanan dan ketabahan. Menurutnya, sejak awal berdirinya Hizbullah pada awal 1980-an, kelompok ini telah membuktikan bahwa kekuatan rakyat dan keyakinan terhadap kebenaran dapat mengalahkan kekuatan militer yang jauh lebih besar.
AS dan Israel: Dua Wajah dari Satu Strategi
Dalam banyak kesempatan, Sheikh Qassem menyoroti keterkaitan erat antara strategi Israel dan kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah. Ia menyebut AS sebagai sponsor utama penjajahan Israel atas tanah Palestina dan penindasan terhadap rakyat di kawasan. Menurutnya, Washington bukanlah pihak netral atau penengah perdamaian, melainkan bagian dari masalah itu sendiri.
Perlawanan sebagai Opsi Permanen
Di tengah upaya internasional untuk membungkam suara perlawanan melalui tekanan diplomatik dan sanksi ekonomi, Sheikh Qassem menyampaikan pesan yang jelas: perlawanan tidak akan menyerah. Ia mengatakan bahwa setiap tekanan hanya akan memperkuat keyakinan bahwa jalan perlawanan adalah satu-satunya cara menghadapi penjajahan dan imperialisme.
Pernyataan-pernyataan Sheikh Qassem mencerminkan keteguhan hati perlawanan dalam menghadapi berbagai bentuk tekanan dari Israel dan AS.